MENJAGA HARGA DIRI SEORANG MUSLIM



"Barangsiapa yang menunjukkan atas kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang melakukannya."      [HR. Muslim]


MERAIH HARGA DIRI DAN KEMUIAAN DIRI
     


Harga diri adalah salah satu kata kunci dalam kehidupan seorang muslim. 

Seseorang yang memiliki harga diri akan berjuang mendapatkan yang terbaik di sertai keyakinan bahwa Allah lah yang akan memberikan pertolongan dan bimbingan kepadanya.

  Misalnya, ketika kita hendak membangun masjid atau lembaga dakwah. 

Sekiranya kita tidak yakin bahwa Allah akan memberikan jalan bagi orang yg ingin memakmurkan rumahnya, niscaya kita akan dengan mudah menukarkan harga diri dan kehormatan kita dengan kepingan uang logam, yang mungkin nilainya lebih kecil daripada yang diberikan kepada pengemis atau penjaga WC umum.

Kita akan dengan rela mencampakkan rasa malu dengan tubuh terpanggang pansas mata hari untuk berjalan dari pintu ke pintu, berdiri di pinggir jalan sambil mengacung ngacungkan kotak kencleng, atau mengetuk pintu pintu kaca mobil di perempatan jalan.

 Padahal  ''Yadul 'ulya khairun min yaadissufla''  Tangan diatas jauh lebih baik dari pada tangan di bawah.

Mengapa semua ini bisa terjadi.. Sebenarnya keadaan ini bisa di mengerti. Umat Islam saat ini baru saja terjaga dari tidur panjangnya.

 Ketika terjaga, ternyata orang lain sudah banyak berbuat, sudah melangkah sedemikian jauh, dan sudah memiliki banyak bekal untuk bersaing. 

Akibatnya, kita bisa melihat sendiri bahwa secara syariat lahiriah, kita masih memiliki banyak kelemahan, baik dalam hal sumber daya manusia, dana, kesempatan, maupun strategi untuk bersaing dengan umat lain.

Oleh sebab itu, kalau ada yang harus dikhawatirkan dalam berjuang membangun masjid, lembaga dakwah, ataupun lainya, hanya satu yang perlu kita khawatikan, yaitu tidak mendapatkan ''pertolongan allah''.

 Hal inilah yang sebenarnya akan membuat harga diri kita tercabik cabik.

alaupun kita memilih berjuang untuk menjaga kemuliaan diri, tidak ingin meminta minta, sementara jalan berwirausaha pun belum membuahkan hasil, lalu sipa yang akan kita andalkan..

 Hendaklah kita selalu bercita cita menjadi orang yang selalu rindu akan pertolongan Allah. Biarlah dia yang mengatur segalanya. Biarlah kita menjadi bagian dari rencana dan strategi Allah. 

Dengan begitu, kita akan menjadi orang yang bisa meraih sukses dalam bidang apapun, sekaligus derajat kemuliaan dan harga diri kita tetap terpelihara.

 jadi, yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari pertolongan Allah, dengan cara berjuang dengan sekuat kuatnya agar kita men jadi orang yang layak di tolong olehnya.

 Tapi bukankah untuk sampai kearah situ cukup berat.. Nah, disinilah letak kesalahan kita, menganggap berat sesuatu yang belum kita mulai.

 Padahal Allah sama sekali tidak mempersulit kita. Kita sendiri yang justru menghalangi datangnya pertolongan Allah.

 Karenanya, agar kita menjadi orang yang tidak menghalangi datangnya pertolongan Allah, rahasianya dalah membersihkan dan meluruskan niat.

 Misal,ketika kita ingin berwira usaha, niatkanlah karena ingin memiliki harga diri, tidak menjadi beban bagi orang lain.

 Kemudian, usaha kita bisa menjadi dakwah. Selanjutnya, di harapkan banyak orang yng bisa bergabung, sehingga mereka mendapt rezeki yng jelas kehalalannya.

 Yang terahir, semoga jerih pyah kita membuahkan rezeki yang melimpah, sehingga bisa menolong orang yang membutuhkannya.

 Hendaklah niat kita seperti ini. Tidak hanya untuk kepentimgan sendiri dan keluarga, tetapi sudah melebar untuk kepentingan umat.

 Andai kita cermati para pahlawan islam, mereka berjuang bukan untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk kepentingan masyarakat luas dengan jalan kemuliaan Islam di muka bumi ini. 


Karena jasa jasa perjuangan merekalah kita bisa menikmati indahnya hidup dalam naungan Islam hingga kini. Lalu, apa syarat yang harus kita penuhi agar menjadi orang yang layak ditolong oleh Allah Swt.. 

Pertama adalah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengenalan diri kita kepada Allah. Hendaknya segal yang kita lakukan ditujukan untuk mendekatkan diri kepadanya.

 Sikap ini pada akhirnya akan membawa seseorang pada takwa dan tawakal. Tidak takut, kecuali hanya kepada Allah. Laa hawla walaa quwwata illa billaahi.

Sekiranya kita sudah memiliki kesanggupan semacam ini, maka apalagi yang harus kita cemaskan di dunia ini. Jaminan Allah itu pasti.

''Barang siapa yang bertakwa pada Allah, niscaya ia akan memberikan jalan keluar, dan memberinya rezeki dengan jalan yang tidak di sangka sangka.

 Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya ia akan mencukupkan keperluanya.

 Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan [yang dikehendakinya] Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu'' [QS at-Thalaq [65];2-3]. Subhanallaah.. 

Hendaklah kita termasuk orang orang tidak ragu untuk mewakafkan diri bagi kepentingan agama Allah.

 Selamat dan berbahagialah orang orang yang di pilih menjadi pejuang dan pahlawan bagi agamanya. Dan merugilah mereka yang dijauhkan dari jalan menuju jaminan pertolongannya.

 ''Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus'' [QS al-Fatihah [1]; 5-6]. Wallahu a' lam bishshawab.


''Sampaikanlah sesuatu yang bermanfaat 
walau itu hanya sepatah kata kata 
demi kebaikan sesama.
Sahabat, Kawan, Teman, Saudara, Keluarga, Handai Taulan.'' 


~~~~Wassalam ~~~~


No comments:

Post a Comment

SUBHANALLAH MANFA'AT DAN KEUTAMA'AN WUDHU' SANGAT BESAR SEKALI

   "Barangsiapa yang menunjukkan atas kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang melakukannya."      [HR. M...